PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL DALAM PENELITIAN


A.      Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi sebenarnya populasi itu tidak hanya berupa orang (manusia), tapi juga dapat dikatakan sebagai obyek atau berbentuk benda-benda lainnya yang digunakan sesuai dengan maksud dari penelitian yang akan dilakukan. Populasi juga sebanrnya bukan hanya berbentuk jumlah yang ada pada suatu obyek/subyek yang akan diteliti,  tetapi dapat juga berupa suatu karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang akan diteliti.
Misalnya akan dilakukan sebuah penelitian di perusahaan A, maka perusahaan ini dikatakan sebagai populasi. Apabila ternyata perusahaan A mempunyai sejumlah orang/subyek dan obyek yang lain, berarti populasi tersebut dalam arti jumlah/kuantitas.

B.       Sampel
Sampel merupakan suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi tersebut besar jumlah, kemungkinan peneliti tidak akan menggunakan semua yanga da pada populasi. Misalnya disebabkan karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, sehingga peneliti hanya mengambil beberpa sampel dari data populasi yang tersedia. Sampel yang diambil dari populasi haruslah benar-benar mewakili dari populasi yang ada.

C.      Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan merupakan suatu cara dalam pengambilan sampel yang akan digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Untuk menentukan sebuah sampel, sebagai seorang peneliti ada dua cara yang dapat kita lakukan, yaitu sebagai berikut :

1.        Profitability Sampling   
Teknik ini digunakan dimana kita memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Yang termasuk dalam teknik sampling Profitability Sampling adalah sebagai berikut :
      a.       Simple Random Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara acak tanpa harus melihat strata   Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang menjadi bagian dalam populasi tersebut. Cara ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap memiliki sifat/karakteristik yang sama (sejenis).
      b.      Proportionate Stratified Random Sampling
     Teknik pengambilan sampel yang dilakukan apabila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak sama (tidak sejenis) dan memiliki tingkatan (lapisan) secara seimbang (sebanding). Misalnya sebuah perusahaan mempunyai karyawan dari berbagai jenjang pendidikan yang berstrata. S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 400, SD = 300. Maka jumlah sampel yang akan diambil harus berkaitan dengan tingkatan pendidikan tersebut.
      c.       Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan apabila populasi memiliki tingkatan (lapisan) yang sama tetapi kurang seimbang (sebanding). Misalnya sebuah perusahaan memiliki karyawan yang lulusan S3 = 5 orang, lulusan S2 = 10 orang, lulusan S1 = 100 orang, lulusan SMU = 500 orang, lulusan SMP = 800 orang, maka 5 orang lulusan dari S3 dan 10 orang dari S2 tersebut dipergunakan semuanya sebagai sampel dalam penelitian yang akan dilakukan. Karena jumlah kedua kelompok ini jumlahnya sedikit jika dibandingkan dengan kelompok yang berstatus pendidikan lulusan dari S1, SMU dan SMP.
      d.      Cluster Sampling (Area Sampling)
     Teknik pengambilan sampel yang dilakukan apabila suatu obyek atau sumber data yang akan    dilakukan penelitian sangat luas cakupannya. Seperti jika dilakukan penelitian yang berkaitan tentang penduduk suatu negara, provinsi, kabupaten, atau daerah. Misalnya di Indonesia memiliki 33 provinsi dan sampel yang akan digunakan adalah 15 provinsi, maka dalam pengambilan sampel tersebut dilakukan secara random.

2.        Nonprobality Sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau bagian dari populasi yang akan diambil sebagai sampel. Yang termasuk dalam teknik sampel Nonprofitability Sampling adalah sebagai berikut :
a.      Sampling Sistematis
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya dipergunakan unsur populasi yang terdiri dari 150 orang mahsiswa. Dari keseluruhan mahasiswa yang akan diteliti tersebut diberikan nomor urut dari 1 sampai 150. Banyak cara yang dapat dilakuakn dalam menyaring sampel dari unsur yang telah ada, seperti dengan cara menentukan hanya yang memiliki nomor urut ganjil saja atau yang memiliki nomor urut genap saja.
b.      Sampling Kuota
Teknik pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Misalnya akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap produk industri tertentu. Seandainya jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 100 orang, tetapi ternyata data yang diperoleh belum mendasari pada 100 orang tersebut, maka penelitian dapat dianggap belum selesai disebabkan oleh belum mencukupi jumlah dari target yang telah ditetapkan.
c.       Sampling Aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan atas ketidak sengajaan atau kebetulan.  Misalnya tanpa sengaja peneliti bertemu dengan siapa saja yang dapat dikategorikan sebagai sampel dan sesuai sebagai sumber data yang akan dilakukan penelitian.
d.      Sampling Purposive
Teknik pengambila sampel sampel dengan pertimbangan tertentu berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Misalnya peneliti akan melakukan sebuah penelitian yang berkaitan dengan kualitas musik di zaman sekarang, maka sampel sumber data yang akan deperoleh adalah berdasarkan orang yang memiliki keahlian dalam bidang musik. Sampel ini biasanya lebih sesuai digunakan dalam penelitian kualitatif.
e.       Sampling Jenuh
Teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi akan digunakan sebagai sampel. Biasanya teknik ini digunakan apabila jumlah populasi yang ada kecil atau kurang dari 30 orang. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kinerja karyawan di suatu perusahaan A, dimana jumlah karyawannya hanya 20 orang maka semua karyawan yang ada akan dipergunakan sebagai sampel dalam penelitian yang tersebut.
f.        Snowball Sampling
Teknik pengambilan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian lama kelaman menjadi besar. Seperti bola salju yang mengelinding dan pada akhirnya lama-lama menjadi besar. Misalnya pada awal penelitian dipilih satu atau dua orang sampel, kemudian dua orang tersebut disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Seperti itu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak.

Comments