Dalam
melakukan penulisan skripsi, peneliti harus memperhatikan kaidah bahasa
indonesia yang baku. Sesuaikan kalimat dengan Ejaan Bahasa Indonesia atau juga
disebut EYD. Bila tidak ada padanan kata bahasa Indonesia, maka ditulis dengan
menggunakan cara italics (miring). Selain itu, seorang peneliti harus
menggunakan pedoman dalam penulisan skripsi sesuai dengan aturan yang telah
disusun oleh masing-masing pihak kampus yang bersangkutan. Dari
semua penelitian, bab 1 adalah yang menjadi bagian penting dalam sebuah
penelitian. Karena di dalam bab 1 akan menjelaskan topik, latar belakang,
masalah penelitian, sesuatu yang menarik untuk diteliti dan rumusan masalah
yang akan dijawab oleh peneliti. Dalam melakukan penulisan skripsi, dibutuhkan
banyak waktu membaca, meneliti dan berdiskusi. Gunakanlah berbagai macam buku
dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.
Biasanya
seorang mahasiswa tingkat akhir belum siap mengerjakan skripsi, maka bisa jadi
skripsi tersebut berhenti di tengah jalan. Ada yang menyebabkan mahasiswa drop
out, ada pula yang memilih mengambil judul baru. Jika skripsi terbengkalai dan
tidak selesai dalam waktu satu semester, maka mahasiswa hanya membuang-buang
waktu dan juga buang-buang biaya. Oleh karena itu, dalam melakukan penulisan
skripsi sebaiknya seorang peneliti mempersiapkan diri baik itu secara mental
maupun finansial.
Dalam
menyelesaikan skripsi, yang menjadi target utama adalah menjadwalkan waktu yang
cukup dan sebaik mungkin. Kemudian menuliskan apa yang telah diketahui atau
dipahami oleh seorang peneliti dalam skripsi. Apabila skripsi telah selesai
dituliskan, maka langkah selanjutnya adalah menyerahkan kepada dosen pembimbing
dan kemudian segera diperbaiki jika ada kesalahan agar mendapat hasil
penelitian yang baik. Untuk menulis skripsi, maka dibutuhkan sebuah komitmen
yang kuat karena ada dua proses yang harus dilakukan, yaitu meneliti dan
menuliskan penelitiannya. Dalam menulis sebuah skripsi pasti akan mendapatkan
banyak godaan yang dialami, seperti timbulnya rasa malas, habisnya waktu karena
sering bercanda dan ngobrol bersama teman, sulitnya dapat bertemu dengan dosen
pembimbing, dan lain sebagainya. Maka, sebagai seorang peneliti harus sudah
mempersiapkan diri baik lahir maupun batin dalam menghadapi persoalan apapun
itu selama dalam penyelesaian skripsi.
Sesulit
apapun rintangan yang harus dihadapi, seorang peneliti harus memiliki jiwa dan semangat yang besar. Tidak ada suatu
masalah yang tidak bisa diselesaikan, jika diniatkan dalam hati untuk
menyelesaikan skripsi dengan sebaik mungkin agar menghasilkan penelitian yang
baik serta mendapatkan nilai yang terbaik pula.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung