Menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:16) siklus akuntansi adalah “Proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi. Kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka diinput keproses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan.”
Tahap Pencatatan
Tahap ini meliputi pencatatan-pencatatan dalam bukti transaksi atau bukti pembukuan, jurnal dan buku besar. Siklus akuntansi pada tahap ini dimulai dengan adanya suatu transaksi/kejadian yang harus dicatat. Bukti adanya transaksi/kejadian yang terjadi harus terlebih dahulu dinyatakan dalam bentuk tertulis yang biasanya disebut sebagai bukti transaksi, seperti kuitansi, nota, faktur, dan lain-lain. Bukti transaksi inilah yang merupakan dokumen sumber dalam akuntansi, yang kemudian dicatat dalam jurnal dan selanjutnya dipindahkan (diposting) ke buku besar.
Tahap Pengikhtisaran
Setelah pencatatan dokumen sumber akuntansi ke dalam jurnal
dan dipindahkan ke buku besar, maka akan dilanjutkan tahap pengikhtisaran yang
biasanya akan dilakukan pada akhir periode. Pada tahap pengikhtisaran,
saldo-saldo buku besar akan dipindahkan ke neraca saldo.
Neraca saldo yang disusun berdasarkan akun buku besar pada
akhir periode akuntansi belum menunjukkan keadaan yang sebenarnya, bisa saja
dikarenakan ada pendapatan dan beban untuk periode akuntansi tersebut yang
belum dicatat atau sebaliknya sudah dilakukan pencatatan tapi belum menjadi
pendapatan atau beban. Setelah dilakukan penyesuaian, saldo buku besar menjadi
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat disusun laporan keuangan.
Caranya dengan mengelompokkan akun riil untuk dipindahkan ke neraca dan akun
nominal untuk dipindahkan ke laporan laba rugi.
Siklus dari penyusunan neraca saldo sampai dengan
pengelompokkan akun riil dan nominal tersebut dapat digambarkan dengan bantuan
tabel kertas kerja (neraca lajur). Pada
akhir periode akuntansi, akun-akun buku besar harus dilakukan penutupan dengan
cara memindahkan saldo-saldo akun nominal ke akun ikhtisar laba rugi dan
memindahkan saldo laba/rugi ke akun ekuitas atau laba ditahan melalui jurnal
penutup.
Berdasarkan buku besar yang telah ditutup, maka dibuatlah neraca sisa penutupan yaitu untuk meyakinkan bahwa jumlahnya sudah sama dengan jumlah kewajiban ditambah ekuitas. Nama-nama akun yang terdapat dalam neraca saldo setelah penutupan mungkin tidak sama dengan nama akun yang ada pada neraca saldo sebelum dilakukan penyesuaian. Oleh karena itu, untuk menjaga konsistensi perlu dibuat jurnal pembalik, yaitu jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun riil yang baru.
Tahap Pelaporan
Secara teoritis, sebenarnya laporan keuangan dibuat setelah akun-akun buku besar ditutup. Tetapi, secara praktiknya tidak demikian. Jika kita menunggu semua akun buku besar ditutup mungkin memerlukan waktu yang relatif lama, sedangkan laporan keuangan itu digunakan baik bagi pihak intern maupun ekstern yang ingin segera mengetahui perkembangan perusahaan saat itu. Agar informasi ekonomi tersebut dapat segera diketahui, laporan keuangan dapat disusun setelah membuat penyesuaian dan memasukkannya ke dalam akun buku besar, atau setelah menyusun kertas kerja.
1. Jurnal
adalah buku untuk mencatat analisis setiap transaksi secara kronologis sesuai
dengan tanggal kejadian.
2. Buku
besar merupakan kumpulan akun yang digunakan untuk mencatat dan mengelompokkan
transaksi sejenis.
3. Neraca
Saldo merupakan daftar yang memuat nama-nama akun buku beserta sisa
masing-masing nominal.
4. Jurnal
penyesuaian yaitu buku yang digunakan untuk mencatat akun buku besar yang perlu
disesuaikan agar menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
5. Neraca
lajur/Kertas kerja yaitu alat bantu untuk menyusun laporan keuangan berbentuk
neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas.
6. Menutup
Buku Besar yaitu memisahkan saldo rekening nominal ke rekening modal sehingga
rekening modal/laba di kanan menunjukkan saldo sebenarnya.
7. Neraca
Saldo Setelah Penutupan yaitu memastikan akun-akun buku besar dalam keadaan
seimbang sebelum dimulainya pencatatan periode berikutnya.
8. Jurnal pembalik yaitu jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi, sebagai akibat adanya penyesuaian/pemindahan dari akun riil ke akun nominal.
Assalamualaikum.
ReplyDeleteSaya mau bertanya, apakah tahap pengelompokan itu ada dan merupakan bagian dari tahap pencatatan?
Mohon penjelasannya min, agar lebih paham.
Terimakasih
Wa'alaikumsalam
DeleteDalam siklus akuntansi hanya ada 3 tahap yaitu Pencatatan, Pengikhtisaran dan Pelaporan.
Untuk mengelompokkan akun-akun maka dapat dilakukan pada saat posting buku besar.