Penelitian
metode ilmiah merupakan penelitian yang tersturktur denga langkah-langkah yang
jelas dan sistematik. Langkah-langkah dari penelitian adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi
isu atau topik penelitian.
b. Menjual
ide atau isu dengan menjustifikasi bahwa isu tersebut menarik dan penting
diteliti.
c. Menetukan
tujuan dan kontribusi penelitian.
d. Mengembangka
hipotesis.
e. Merancang
Riset.
f. Mengumpulkan
data.
g. Menganalisis
dan menguji hipotesis.
h. Membuat
ringkasan, mengevaluasi, dan mendiskusikan hasil pengujian serta menyimpulkan.
i.
Menunjukkan keterbatasan dan
halangan-halangan penelitian.
j.
Mengusulkan perbaikan-perbaikan (saran)
untuk riset berikutnya.
Ciri-ciri Penelitian
Ilmiah
a. Tujuan
Jelas
Penelitian yang disusun dibuat karena adanya
tuntutan perusahaan, contoh meneliti tentang menurunnya kinerja karyawan, yang
ditandai oleh keterlambatan karyawan, karyawan kurang termotivasi, sering
mengambil waktu makan siang lebih lama. Dengan demikian jelas tujuan penelitian
dibuat untuk fokus pada tujuan tertentu.
b. Ketepatan
Keteapatan
mengandung undur kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam
penelitian. Ketepatan penelitian membutuhkan dasar teori yang baik dan
metodologi yang dipikirkan dengan hati-hati. Di dalamnya meliputi pemilihan
sampel yang tepat dengan tidak bias, atau salah saran.
c. Dapat
Diuji
Penelitian yang baik dapat diuji secara statistik
dan jika memungkinkan dapat diuji secara inferensial (induktif) dengan
hipotesis. Alat yang digunakan dalam pengujian antara lain Uji korelasi
(mencari tahu hubungan antara Keperibadian Karyawan dengan Kinerja Karyawan)
atau pengujian regresi (mencari tahu apakah gaya kepemimpinan berpengaruh
terhadap kepuasan), lebih lanjut penelitian multivariate/variabel mediasi
(mencari tahu apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan yang
dimediasi oleh komtmen organisasi). Hipotesis disusun untuk melihat apakah data
yang diperoleh mendukung hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam
terhadap masalah.
d. Dapat
Ditiru
Dari sebuah penelitian mendapat kesimpulan bahwa
gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja akryawan. Kita akan lebih meyakini
temuan dan kesimpulan tersebut jika temuan yang mirip muncul berdasarkan data
yang dikumpulkan oleh perusahaan lain yang menggunakan metode/alat serupa.
Seringkali dimasukkan ke dalam bab II yinjauan pustaka dalam sub variabel
penelitian terdahulu. Hipotesis yang kita hasilkan harus dapat didukung dari
penelitian serupa, bila hal tersebut terjadi maka kita memiliki keyakinan dan
kadar keilmiahan nya valid. Dengan kata lain, hipotesis kita tidak hanya
bersifat situasional/kebetulan saja, tetapi menjadi gambaran/refleksi dari
keadaan populasi yang sebenarnya.
e. Ketelitian
dan Keyakinan
Keteliatian mengacu pada kedekatan temuan dengan
realita berdasarkan sampel. Ketelitian mencerminkan tingkat keakuratan
berdasarkan sampel. Keyakinan mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi
kita. Karena itu, tidaklah cukup hanya teliti, namun juga yang tak kalah
penting kita sebagai peneliti harus dapat yakin menegaskan bahwa 95% (dengan
kesalahan 5%) penelitian iyu benar.
f.
Objektivitas
Kesimpulan yang ditarik dari interpretasi hasil
analisis data harus akurat, yaitu berdasarkan fakta dari temuan yang berasal
dari kata aktual, dan bukan berdasar pada emosional peneliti.
Contoh : Peneliti memiliki hipotesis, dengan tingkat
kesalahan 5%, kepribadia karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan, dan hal ini tidak didukung oleh hasl penelitian, maka percuma jika
peneliti terus memperdebatkan bahwa terdapat pengaruh positif antara
keperibadian dengan kinerja karyawan. Argumen semacam ini akan didasarkan pada
opini subyektif peneliti, bukan temuan berdasar kejadian yang dialami
perusahaan.
g. Dapat
Digeneralisasi
Mengacu pada cakupan penerapan penelitian dalam satu
konteks organisasi ke organisasi lain. Tidak dapat dipungkiri, semakin luas
cakupa penerapan solusi yang dihasilkan penelitian, makin berguna penelitian
itu bagi masyarakat luas.
Contoh : Terdapat hubungan antara Psychological
Capital) dengan kinerja karyawan dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur,
jasa, industri, dan tidak hanya dalam organisasi tertentu yang diteliti.
Semakin penelitian dapat digeneralisasi, maka makin tinggi kadar keilmiahannya.
Tetapi, tidak banyak penelitian yang dapat digeneralisasi pada semua konteks,
situasi, dan berbagai tipe organisasi. Meskipun demikian, tidak mengurangi
kadar ilmiah, generalisasi adalah terbatas.
Referensi :
Sugiyono.
2009. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit : Alfabeta. Bandung
Albert
Kurniawan. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Penerbit : Alfabeta.
Bandung
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung