PENGERTIAN OPINI


Sebagaimana karya tulis lainnya, opini adalah usaha seorang penulis untuk mentransfer ide dan gagasannya kepada masyarakat pembaca. Opini berusaha memengaruhi masyarakat pembaca dengan tujuan agar gagasannya dapat diterima. Selain diterima, penulis opini juga siap untuk memperdebatkan gagasan yang disampaikan tersebut. Menulis opini adalah kerja menulis untuk mengasah otak, menajamkan pikiran, menantang munculnya ide-ide baru, dan menantang pendapat orang dengan argumentasi yang siap untuk diperdebatkan. Tema yang dibahas dalam opini biasanya berupa tema sosial, politik, agama, pertanian, perkebunanan, pertambangan, hukum dan lain sebagainya.

Hal terpenting dalam menulis opini adalah kekuatan argumentasi. Kualitas argumentasinya harus benar-benar kuat. Semakin kuat dan logis argumentasi yang ditampilkannya, maka akan semakin memperkuat gagasan yang ditulisnya. Oleh sebab itu, penulis opini harus menguasai bidang yang dibahas dalam opini tersebut. Selain hal tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar opini menjadi kuat dan menarik pembaca.
1.      Kutipan Peristiwa
Kutipan peristiwa digunakan untuk bahan pembahasan dalam opini. Kutipan peristiwa ini berupa peristiwa yang terkini dan sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat. Salah satu contoh kutipan peristiwa misalnya kasus pencabulan. Jika Anda ahli dalam psikologi, Anda bisa membahas sisi psikologis pelaku dan korban. Kemudian Anda ambil kecendrungan, apakah cenderung kepada korban atau cenderung kepada pelaku. Kecendrungan Anda harus diikuti dengan argumentasi yang berkualitas agar menguatkan pandangan atau gagasan yang Anda lontarkan.
2.      Sudut Pandang
Sudut pandang penulis penting untuk menentukan kecendrungan argumentasi. Sudut pandang juga menajamkan opini, sehingga pembahasan semakin berbobot dan menarik untuk dibahas. Sudut pandang opini didukung oleh argumentasi yang berkaitan dengan tema yang dibahas. Sebuah opini akan terasa hampa jika penulis tidak mampu melihat dari sudut pandang yang unik.
3.      Argumentasi Objektif
Argumentasi yang dibangun berdasarkan eksplorasi yang objektif dikuatkan oleh data-data faktual. Keobjektifan argumentasi ini akan membuat karya tulis tidak seperti sedang menggurui pembaca, namun lebih terlihat menyodorkan fakta-fakta yang berkaitan erat dengan tema yang dibahas kepada pembaca. Dengan demikian, argumentasi seperti ini mampu menggiring pikiran dan imajinasi pembaca seperti yang diinginkan oleh penulis.

Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat dengan jelas seperti apa opini itu. Kita juga bisa membedakan antara opini dan esai. Keunggulan opini dibandingkan esai adalah kekuatan argumentasinya. Menulis opini membutuhkan nyali yang tinggi dan keberanian mengeksplorasi tema yang dibahas secara luas dan mendalam.

Referensi :
Burhan Fanani. 2016. Mengayakan Kalimat dan Imajinasi. Yogyakarta : Araska Publisher.

Comments