26 September 2017

PENGGOLONGAN BIAYA


Biaya dapat digolongkan menurut :
1.      Obyek Pengeluaran,
2.      Fungsi pokok dalam perusahaan,
3.      Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai,
4.      Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan,
5.      Jangka waktu manfaatnya.

Dari penggolongan di atas dapat dijelaskan satu persatu sesuai golongan sebagai berikut :
1.      Penggolongan Biaya Menurut Obyek Pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.
2.      Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi pokok produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
a.       Biaya Produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja baik yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.
b.      Biaya Pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan yang melaksanakan kegiatan pemasaran.
c.       Biaya Administrasi dan Umum
Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, biaya pemeriksaan akuntan, biaya fotocopy.

3.      Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubunganya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu :
a.       Biaya Langsung
Biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b.      Biaya Tidak Langsung
Biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Gaji mandor yang mengawasi pembuatan produk A, B, dan C merupakan biaya tidak langsung baik bagi produk A, B, dan C karena gaji mandor tersebut terjadi bukan hanya karena perusahaan memproduksi salah satu produk tersebut, melainkan karena memproduksi ketiga jenis produk tersebut.

4.      Penggolonga Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Kegiatan
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi :
a.       Biaya Variabel
Biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lagsung.
b.      Biaya Semivariabel
Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
c.       Biaya Semifixed
Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
d.      Biaya Tetap
Biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya gaji direktur produksi.

5.      Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a.       Pengeluaran Modal
Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode, pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya denga cara depresiasi, diamortisisasi atau dideplesi.
Contoh : pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk.
b.      Pengeluaran Pendapatan
Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
Contoh : Biaya iklan, biaya tenaga kerja, dll.

Referensi :
Mulyadi. Akuntansi Biaya.Yogyakarta : Aditya Media

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung