25 July 2018

CONTOH SOAL PENCATATAN BIAYA BAHAN BAKU (METODE HARGA POKOK PESANAN)

Akuntansi perusahaan manufaktur berfungsi untuk mencatat seluruh biaya produksi dalam suatu akun pengendali barang dalam proses. Transaksi-transaksi yang dicatat sebagai biaya produk dalam akun barang dalam proses, biasanya berasal dari pemakaian bahan langsung, pendistribusian dan pengalokasian biaya tenaga kerja ke pekerjaan-pekerjaan yang bersangkutan dan pembebanan biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif tertentu. Rincian biaya produksi atau harga pokok untuk masing-masing pekerjaan dapat dilihat dalam kartu harga pokok. Kemudian, pada kahir periode akuntansi jumlah rupiah antara akun barang dalam proses harus sama dengan jumlah rupiah dari seluruh kartu harga pokok atas pekerjaan yang masih belum selesai.

      Pada dasarnya ada dua jenis transaksi utama yang mempengaruhi persediaan bahan, yaitu:
      1.      Pembelian baha baku dan bahan penolong,
      2.      Pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi.
Contoh Soal :
            PT. Angkasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan, pada bulan Januari 2017 mendapatkan pesanan untuk mencetak undangan sebanyak 2.500 lembar dari PT. Apollo. Harga yang dibebankan kepada pemesan tersebut adalah Rp 5.000/lembar. Dalam bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan cetak pamflet iklan sebanyak 21.000 lembar dari PT. Bintang, dengan harga yang dibebankan kepada pemesan sebesar Rp 2.000/lembar. Pesanan dari PT. Apollo diberi kode 111 dan pesanan dari PT. Bintang diberi kode 112. Berikut adalah kegiatan produksi dan kegiatan lain untuk memenuhi pesanan tersebut.

1.        Pembelian bahan baku dan bahan penolong
Pada tanggal 2 Januari perusahaan membeli bahan baku da bahan penolong berikut ini :
Bahan Baku :
Kertas jenis Y                  95 rim @ Rp 11.000                           Rp   1.045.000.-
Kertas jenis Z                   20 roll @ Rp 350.000                         Rp   7.000,000,-
Tinta jenis A                     10 kg   @ Rp 110.000                         Rp   1.100.000,-
Tinta jenis B                     25 kg   @ Rp 35.000                           Rp      875.000,- +
Jumlah bahan baku yang dibeli                                                    Rp 10.020.000,-

Bahan Penolong :
Bahan penolong W          27 kg   @ Rp 11.000                           Rp      297.000,-
Bahan penolong X           60 liter @ Rp   5.000                          Rp      300.000,- +
Jumlah bahan penolong yang dibeli                                             Rp      597.000,-
Jumlah Total (Bahan Baku + Bahan Penolong)                     Rp 10.617.000,-

Bahan baku dan bahan penolong tersebut dibeli oleh Bagian Pembelian. Bahan tersebut kemudian disimpan dalam gudang menanti saatnya dipakai dalam proses produksi untuk memenuhi pesanan tersebut. Perusahaan menggunakan dua rekening kontrol untuk mencatat persediaan bahan yaitu :
Pencatatan Persediaan Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku                                       Rp 10.020.000,-
     Utang Dagang                                                                         Rp 10.020.000,-

Pencatatan Persediaan Bahan Penolong        
Persediaan Bahan Penolong                                 Rp 597.000,-
     Utang Dagang                                                                         Rp 597.000,-

2.        Pemakaian baan baku dan bahan penolong
Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam tiap pesanan, perusahaan menggunakan dokumen yang disebut bukti penerimaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen ini diisi oleh Bagian Produksi dan diserahkan kepada Bagia Gudang untuk meminta bahan yang diperlukan oleh Bagian Produksi. Bagi Gudang akan mengisi jumlah bahan yang diserahkan kepada Bagian Produksi pada dokumen tersebut, dan kemudian dokumen ini dipakai sebagai dokumen sumber untuk dasar pencatatan pemakaian bahan.

Untuk memproses pesanan dari PT. Apollo dan PT. Bintang, bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut :
Bahan Baku untuk pesanan PT. Apollo (Kode 111)
Kertas jenis Y                  95 rim @ Rp 11.000                           Rp   1.045.000.-
Tinta jenis A                     10 kg   @ Rp 110.000                         Rp   1.100.000,- +
Jumlah bahan baku untuk pesanan kode 111                               Rp   2.145.000,-

Bahan Baku untuk pesanan PT. Bintang (Kode 112)
Kertas jenis Z                   20 roll @ Rp 350.000                         Rp   7.000,000,-
Tinta jenis B                     25 kg  @ Rp   35.000                          Rp      875.000,- +
Jumlah bahan baku untuk pesanan kode 112                               Rp   7.875.000,-
Jumlah bahan baku yang dipakai                                            Rp 10.020.000,-

Pencatatan pemakaian bahan baku dalam metode harga pokok pesanan dilakukan dengan mendebit rekening Barang dalam proses dan mengkredit rekening Persediaan bahan baku atas dasar dokumen bukti permintaan dan pengeluaran gudang. Pendebitan rekening Barang dalam Proses ini diikuti dengan pencatatan rincian bahan baku yang dipakai dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.

Pencatatan Pemakaian Bahan Baku
Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku                     Rp 10.020.000,-
     Persediaan Bahan Baku                                                                      Rp 10.020.000,-

Pada saat memproses dua pesanan tersebut, perusahaan menggunakan bahan penolong sebagai berikut :
Bahan penolong W          10 kg   @ Rp 11.000                           Rp 110.000,-
Bahan penolong X           35 liter @ Rp   5.000                          Rp 175.000,- +
Jumlah bahan penolong yang dipakai dalam produksi         Rp 285.000,-

Karena dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antara biaya produksi langsung dari biaya produksi tidak langsung, maka bahan penolong yang merupakan unsur biaya produksi tidak langsung dicatat pemakaiannya dengan mendebit rekening kontrol Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Rekening Barang dalam proses hanya didebit untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

Pencatatan Pemakaian Bahan Penolong :
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya                            Rp   285.000,-
     Persediaan Bahan Penolong                                                                Rp 285.000,-


Note : Pencatatan dan Perhitungan Biaya Tenaga Kerja akan dibahas dalam postingan selanjutnya ya

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung