Akuntansi untuk joint venture yang diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing anggota. Pada metode ini pembukuan yang dilakukan akan sama seperti pembukuan di dalam persekutuan, yaitu akan dibuka perkiraan-perkiraan baik aktiva, utang, pendapatan, beban serta perkiraan modal untuk setiap anggota. Sedangkan pencatatan dalam pembukuan masing-masing anggota akan dibuka perkiran-perkiraan :
1. Investasi
pada saat joint venture, perkiraan ini akan di debet pada
saat.
a. Investasi awal
b. Investasi tambahan
c. Penetapan pembagian laba
perkiraan ini akan di kredit pada saat
a. Pengambilan pribadi (prive)
b. Pembagian kerugian yang harus ditanggung
c. Pembagian kas setelah aktivitas joint venture selesai.
2. Laba
joint venture, perkiraan ini akan dikredit pada saat penetapan
laba joint venture.
3. Rugi joint venture, perkiraan ini akan disebut pada saat menanggung kerugian joint venture.
Metode Akuntansi Tidak Terpisah
Apabila akuntansi joint venture tidak dilakukan secara terpisah, pada prinsipnya yang perlu diperhatikan yaitu :
- Aktivitas joint venture diringkaskan dalam buku masing-masing anggota.
- Setiap anggota membuka perkiraan joint venture, perkiraan ini di debet untuk semua transaksi biaya joint venture dan di kredit untuk semua transaksi pendapatan joint venture.
- Setiap anggota membuka perkiraan yang menyertakan hak penyertaan anggota lain.
- Khusus untuk managing partner selain perkiraan-perkiraan di atas, juga harus membuka perkiraan yang mengikhtisarkan aktiva-aktiva joint venture dan utang joint venture. Seperti kas joint venture, piutang joint venture, utang joint ventur, wesel joint venture, dan lain.
- Transaksi-transaksi yang harus dicatat oleh anggota biasa adalah yaitu penyertaan dari masing-masing anggota, pembayaran biaya-biaya, penerimaan pendapatan-pendapatan, pembagian laba/rugi, pembagian kas pada waktu pembubaran.
- Setiap anggota selain managing partner tidak mencatat transaksi yang sifatnya hanya mengakibatkan perubahan harta atau utang join venture.
- Managing partner bertanggungjawab terhadap pencatatan semua transaksi keuangan joint venture yang terjadi menurut tertib waktunya.
Pada prinsipnya perhitungan laba/rugi joint venture dilakukan pada saat usaha yang menjadi objeknya telah selesai, namun apabila pada akhir periode akuntansi reguler belum selesai seperti perusahaan reguler, maka akuntansi joint venture dapat dibuat penyesuaian untuk mencatat pendapatan dan beban dalam perhitungan laba/rugi nya serta diadakan pembagan laba/rugi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
1. Apabila pembukuan joint
venture diselenggarakan terpisah dengan pembukuan anggota, maka prosedur
pencatatannya adalah sebagai berikut :
a. Untuk
joint venture, mengadakan penyesuaian atas persediaan barang akhir periode yang
belum terjual. Mencatat saldo ikhtisar laba/rugi ke modal masing-masing
anggota.
b. Untuk
anggota, mencatat bagian laba/rugi yang telah ditetapkan.
2. Apabila pembukuan joint
venture tidak diselenggarakan terpisah dengan pembukuan anggota, maka prosedur
pencatatannya :
a. Untuk managing partner (pengelola),
mengadakan penyesuaian atas persediaan barang akhir periode yang belum terjual
ke dalam perkiraan joint venture. Mencatat pembagian laba/rugi joint venture
dengan mendebet perkiraan joint venture dan mengkredit perkiraan laba joint venture dan sebaliknya
jika rugi.
b. Untuk anggota joint venture yang lain,
mencatat bagian laba yang diterima oleh anggota yang lain dan sebaliknya jika
rugi.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung