22 September 2017

PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA


Pengertian Akuntansi Biaya
    Secara garis besar akuntansi terbagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri, melainkan merupakan bagian dari keduanya.
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan suatu produk atau jasa dengan cara-cara tertentu sehingga pihak manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis secara efektif dan efisien. (Mulyadi).


Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

No
Keterangan
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
1.
Pemakai Utama
Para manajer puncak dan pihak luar perusahan
Para manajer dari berbagai jenjang organisasi
2.
Lingkup Informasi
Perusahaan secara keseluruhan
Bagian dari perusahaan
3.
Fokus Informasi
Berorientasi pada masa yang lalu
Berorientasi pada masa yang akan datang
4.
Rentang Waktu
Kurang fleksibel, biasanya mencakup jangka waktu kuartalan, tengah tahunan dan tahunan.
Fleksibel, bervariasi dari harian, mingguan, bulanan bahkan dapat mencakup periode 10 tahun.
5.
Kriteria bagi informasi akuntansi
Dibatasi oleh prinsip akuntansi yang lazim
Tidak ada batasan, kecuali manfaat yang dapat diperoleh oleh manajemen dari informasi dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh informasi tersebut.
6.
Disiplin sumber
Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi dan prikologi sosial.
7.
Isi Laporan
Laporan berupa ringkasan mengenai perusahaan sebagai keseluruhan.
Laporan bersifat rinci mengenai bagian dari perusahaan.
8.
Sifat Informasi
Ketepatan Informasi merupakan hal yang penting
Unsur taksiran dalam informasi adalah besar.

Tujuan Pokok Akuntansi Biaya
1.      Penentuan Harga Pokok Produk
Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi di masa lalu atau biaya historis. Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok produk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaa, oleh karena itu penentuan harga pokok produk harus tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
2.      Pengendalian Biaya.
Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang seharusnya ini ditelah ditetapkan. Akuntansi biaya bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. Akuntansi biaya kemudian melakukan analisis terhadap penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya yang seharusnya dan menyajikan informasi mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut. Dengan analisis penyimpangan dan penyebabnya tersebut manajemen aka dapat mempertimbangkan tindakan koreksi, jika hal ini perlu dilakukan.
3.      Pengambilan Keputusan Khusus.
Akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan informasi masa yang akan datang. Informasi biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi biaya, melainkan hasil dari suatu proses peramalan. Karena keputusan khusus merupakan sebagian besar kegiatan manajemen perusahaan, laporan akuntansi biaya untuk memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah bagian dari akuntansi manajemen. Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan, akuntansi biaya mengembangkan berbagai konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan seperti : biaya kesempatan, biaya hipotesis, biaya tambahan, biaya terhindarkan, dan pendapatan yang hilang.

Pengertian Biaya
Dalam arti luar biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 unsur pokok dalam defenisi biaya yaitu :
1.      Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2.      Diukur dalam satuan uang
3.      Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4.      Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Mengapa Informasi Biaya di Perlukan?
     Apabila tidak adanya informasi biaya, maka manajemen tidak memiliki ukuran apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah daripada nilai keluarannya. Sehingga tidak memiliki informasi apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau sisa hasil usaha yang sangat diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi perusahaannya. Selain itu tanpa informasi biaya, manajemen tidak memiliki dasar dalam mengalokasikan berbagai sumber ekonomi yang dikorbankan dalam menghasilka sumber ekonomi lain.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung