13 September 2018

5 CIRI KARYA ILMIAH YANG BERKUALITAS



Karya ilmiah adalah karya tulis yang benar-benar disusun dan ditulis sendiri. Kredibilitas karya ilmiah akan lebih diakui apabila tanpa plagiarisme. Karya ilmiah harus memenuhi beberapa syarat agar dapat dikatakan sebagai karya ilmiah yang berkualitas antara lain sebagai berikut :

1.        Orsinalitas
Orsinalitas atas keaslian dalam sebuah karya ilmiah adalah tuntutan utama. Tidak ada gunanya apabila sebuah karya ilmiah yang dibuat dari plagiat, kutip sana kutip sini tanpa menyertakan sumber pustaka. Orsinalitas menjadi nilai lebih, karena akan menunjukkan kebaruan dari hasil penelitian yang dilakukan. Tentu saja hal ini akan mengembangkan pengetahuan bagi penulis sendiri maupun mengembangkan pengetahuan orang lain.
Berbeda bila karya ilmiah ditulis berdasarkan plagiarisme. Karya tersebut bahkan seperti sampah anorganik yang sudah terpecah-pecah dan tidak dapat didaur ulang. Tidak ada manfaat apa pun atas kerja menulis karya ilmiah apabila orsinalitasnya tidak terjaga.


2.        Kontekstual
Karya ilmiah mewacanankan hal yang kontekstual agar dapat bermanfaat bagi kemajuan kehidupan. Karya tulis yang berisi sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh masyarakat bukanlah karya ilmiah. Kontekstual tentu saja berkaitan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Sehingga, permasalahan yang dipecahkan dalam karya ilmiah dapat membantu masyarakat untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.

3.        Kreatif
Selain kontekstual, isi dari karya ilmiah dapat berupa cara kreatif dalam menghadapi kehidupan. Jadi, ketika kita melihat permasalahan antrean di pom bensin yang tidak teratur, kita bisa memecahkan persoalan antrean dan ketidakteraturan itu dengan cara yang kreatif. Dengan demikian, sebuah karya ilmiah bukanlah sesuatu yang hanya ada dalam wacana intelektual, tetapi dapat bermanfaat bagi masyarakat. Banyak sekali mahasiswa yang telah menghasilkan karya ilmiah yang berkonten ilmiah. Kita bisa melanjutkan atau membuat sumber kreatif baru untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat.

4.        Keragaman
Keragaman persoalan yang dikaji dalam karya ilmiah akan mengembangkan dan memajukan kehidupan. Keragaman juga menyiratkan bahwa telah banyak mahasiswa yang tekun dalam melakukan kerja ilmiah. Jika kita menyusun karya ilmiah, masalah yang kita kaji sebaiknya memang tidak monoton. Lihat skripsi yang sudah pernah ditulis oleh kakak angkatan kalian, kebanyakan seragam basis yang dikaji. Padahal, persoalan dalm bidang studi tertentu tidak hanya itu-itu saja.

5.        Komunikatif
Dalam hal penulisan, karya ilmiah harus disampaikan dengan bahasa yang komunikatif. Artinya, karya ilmiah dapat dipahami dengan jelas oleh pembacanya. Pada beberapa jenis karya ilmiah, misalnya skripsi, tesisi, dll. Meskipun bahasa yang digunakan adalah bahasa baku, namun harus dapat dipahami dengan baik. Berbeda dengan karya ilmiah populer, semisal artikel, esai, dan lain sebagainya dapat menggunakan bahasa yang lebih komunikatif dan tidak baku.

Karya ilmiah yang baku maupun yang populer, adalah alat komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat pembaca mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu, karya ilmiah harus berkualitas agar dapat diambil manfaatnya oleh pembaca.

Referensi :
Deni Damayanti, 2016. Pintar Menulis Karya Ilmiah Sejak Bangku Kuliah. Yogyakarta : Araska

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung