Karya
ilmiah adalah karya tulis yang benar-benar disusun dan ditulis sendiri.
Kredibilitas karya ilmiah akan lebih diakui apabila tanpa plagiarisme. Karya
ilmiah harus memenuhi beberapa syarat agar dapat dikatakan sebagai karya ilmiah
yang berkualitas antara lain sebagai berikut :
1.
Orsinalitas
Orsinalitas
atas keaslian dalam sebuah karya ilmiah adalah tuntutan utama. Tidak ada
gunanya apabila sebuah karya ilmiah yang dibuat dari plagiat, kutip sana kutip
sini tanpa menyertakan sumber pustaka. Orsinalitas menjadi nilai lebih, karena
akan menunjukkan kebaruan dari hasil penelitian yang dilakukan. Tentu saja hal
ini akan mengembangkan pengetahuan bagi penulis sendiri maupun mengembangkan
pengetahuan orang lain.
Berbeda
bila karya ilmiah ditulis berdasarkan plagiarisme. Karya tersebut bahkan
seperti sampah anorganik yang sudah terpecah-pecah dan tidak dapat didaur
ulang. Tidak ada manfaat apa pun atas kerja menulis karya ilmiah apabila
orsinalitasnya tidak terjaga.
2.
Kontekstual
Karya
ilmiah mewacanankan hal yang kontekstual agar dapat bermanfaat bagi kemajuan
kehidupan. Karya tulis yang berisi sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh
masyarakat bukanlah karya ilmiah. Kontekstual tentu saja berkaitan dengan
kebutuhan masyarakat saat ini. Sehingga, permasalahan yang dipecahkan dalam
karya ilmiah dapat membantu masyarakat untuk mencapai taraf hidup yang lebih
baik.
3.
Kreatif
Selain kontekstual, isi dari karya
ilmiah dapat berupa cara kreatif dalam menghadapi kehidupan. Jadi, ketika kita
melihat permasalahan antrean di pom bensin yang tidak teratur, kita bisa
memecahkan persoalan antrean dan ketidakteraturan itu dengan cara yang kreatif.
Dengan demikian, sebuah karya ilmiah bukanlah sesuatu yang hanya ada dalam
wacana intelektual, tetapi dapat bermanfaat bagi masyarakat. Banyak sekali
mahasiswa yang telah menghasilkan karya ilmiah yang berkonten ilmiah. Kita bisa
melanjutkan atau membuat sumber kreatif baru untuk memecahkan masalah yang ada
di masyarakat.
4.
Keragaman
Keragaman
persoalan yang dikaji dalam karya ilmiah akan mengembangkan dan memajukan
kehidupan. Keragaman juga menyiratkan bahwa telah banyak mahasiswa yang tekun
dalam melakukan kerja ilmiah. Jika kita menyusun karya ilmiah, masalah yang
kita kaji sebaiknya memang tidak monoton. Lihat skripsi yang sudah pernah ditulis
oleh kakak angkatan kalian, kebanyakan seragam basis yang dikaji. Padahal,
persoalan dalm bidang studi tertentu tidak hanya itu-itu saja.
5.
Komunikatif
Dalam
hal penulisan, karya ilmiah harus disampaikan dengan bahasa yang komunikatif.
Artinya, karya ilmiah dapat dipahami dengan jelas oleh pembacanya. Pada
beberapa jenis karya ilmiah, misalnya skripsi, tesisi, dll. Meskipun bahasa
yang digunakan adalah bahasa baku, namun harus dapat dipahami dengan baik.
Berbeda dengan karya ilmiah populer, semisal artikel, esai, dan lain sebagainya
dapat menggunakan bahasa yang lebih komunikatif dan tidak baku.
Karya
ilmiah yang baku maupun yang populer, adalah alat komunikasi untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat pembaca mengenai hasil penelitian yang telah
dilakukan. Oleh karena itu, karya ilmiah harus berkualitas agar dapat diambil
manfaatnya oleh pembaca.
Referensi :
Deni
Damayanti, 2016. Pintar Menulis Karya Ilmiah Sejak Bangku Kuliah. Yogyakarta :
Araska
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung